TeknoLaNesia
Jakarta - Pertemuan antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, PT Liga Indonesia serta 18 klub-ISL (Indonesia Super League) mengalami jalan buntu dan tidak menghasilkan suatu putusan yang berarti.
Rapat tertutup itu digelar di kantor Kempora, Jakarta, Senin (27/4), mulai pukul 16.30 WIB yang dipimpin oleh Imam Nahrawi dan didampingi Deputi V Bidang Harmoninasi dan Kemitraan Gatot S. Dewa Broto.
PT Liga diwakili oleh CEO Joko Driyono, dan sekretaris Tigor Shalomboboy. Selain perwakilan 18 klub, ada pula representasi PSSI, yaitu ketua tim pembelanya, Togar Manahan Nero.
Joko mengatakan pertemuan tidak menghasilkan keputusan apa-apa. Sebabnya, PT Liga dan ke-18 klub tetap pada pendiriannya yang menginginkan PSSI sebagai penyelenggara kompetisi dengan operator PT Liga dan kompetisi tetap diikuti 18 klub.
Sementara Menpora meminta PT Liga Indonesia dan klub QNB League untuk ikut aturan main pemerintah, namun CEO PT Liga, Joko Driyono tidak sepakat akan keputusan pemerintah yang meminta kendali kompetisi tetap ditangan PT Liga Indonesia. Itu dikarenakan, PT Liga harus berada dibawah kendali Tim Transisi.
Joko pun menolak mentah-mentah usulan pemerintah, apalagi pihak Kempora hingga saat ini belum mengumumkan nama-nama orang yang akan mengisi tim tersebut.
"PT Liga Indonesia tidak bisa serta merta memenuhi tuntutan Menpora untuk menggelar kompetisi lanjutan di bawah kendali Tim Transisi. PT Liga Indonesia memiliki pertanggung-jawaban terhadap para pemegang saham dan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI)," ungkapnya.
"Karena itu kami belum bisa terima usulan Menpora, yang kami tangkap, Menpora ingin PT Liga melanjutkan kompetisi di bawah Tim Transisi. Kami akan membicarakan hal ini dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan mendengar keputusan ecxo (PSSI) pada 2 Mei mendatang," kata Jokdri
Pertemuan Menpora dan PT Liga buntu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar